Rabu, 28 Desember 2016

ilmu hadis03



 Hasil gambar untuk ilmu hadits
e. Abdullah bin 'Abbas Radhiyallahu 'anhu (wafat 68 H)
Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan haditst sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan 1.660 hadits.
Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari ummul mukminin Maimunah.

f. Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu (wafat 74 H)
Jabir bin Abdullah meriwayatkan 1.540 haditst, Ayahnya bernama Abdullah bin Amr bin Hamran Al-Anshari as-Salami.  Ia bersama ayahnya dan seorang pamannya mengikuti Bai’at al-‘Aqabah kedua di antara 70 sahabat anshar yang berikrar akan membantu menguatkan dan menyiarkan agama Islam, Jabir juga mendapat kesempatan ikut dalam peperangan yang dilakukan oleh Nabi, kecuali perang Badar dan Perang Uhud, karena dilarang oleh ayahku. Setelah Ayahku terbunuh, aku selalu ikut berperang bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam.

g. Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu (wafat 74 H)
Abu Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan haditst dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan 1.170 hadits. Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits hadits yang mereka dengar darinya. Ia menjawab “ Jangan sekali kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”.

2. Generasi sesudah masa Nabi

a. Amir al-Mu’min fi al-Hadits
Gelaran amir al-Mu’min fi al-Hadits merupakan gelaran tertinggi bagi ahli hadits. Gelar ini pada awalnya dinisbahkan kepada para khalifah setelah Abu Bakar Assiddiq. Kemudian gelaran itu diterapkan juga kepada para ulama hadits yang memenuhi syarat, seolah-olah mereka berfungsi sebagai khalifah dalam menyampaikan hadits/sunnah. Diantara ulama hadits yang berhak menerima gelar tersebut yaitu:
a.       Syu’ban bin al-Hajjaj (w.160 H)
b.      Sufyan al-Tsawriy (w.161 H)
c.       Ahmad bin Hanbal (w.241 H)
d.      Al-Bukhari (W.256 H)
e.       Muslim (w.261 H)
f.        Al-Daraquthniy (w.385 H)
b. al-Hakim
Al Hakim, yaitu orang yang mengetahui seluruh hadits yang pernah diriwayatkan, baik dari segi sanad maupun matan, jarh (tercela)nya, ta’dil (terpuji)nya, dan sejarahnya. Setiap rawi diketahui sejarah hidupnya, perjalanannya, guru guru, dan sifat sifatnya yang dapat diterima maupun yang ditolak. Ia harus dapat menghafal hadits lebih dari 300.000 hadits beserta sanadnya. Para muhaddits yang mendapat gelar ini antara lain Ibn Dinar (w. 162 H), Al Laits ibn Sa'ad, seorang mawali yang menderita buta di akhir hayatnya (w. 175 H), Imam Malik (w. 179 H), dan Imam Syafi (w. 204 H).

c. al-Hujjah
Al-Hujjah, Yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghafal 300.000 hadits, baik matan, sanad, maupun perihal si rawi tentang keadilannya, kecacatannya, dan biografinya (riwayat hidupnya). Para muhaddits yang mendapat gelar ini antara lain ialah Hisyam ibn Urwah (w. 146 H), Abu Hudzail Muhammad ibn Al Walid (w. 149 H), dan Muhammad Abdullah ibn Amr (w. 242 H).

d. al-Hafizh
Al-Hafidh Ialah gelar utk ahli hadits yg dapat menshahihkan sanad dan matan hadits dan dapat men-ta’dil-kan dan men-jarh-kan rawinya. Seorang al-hafidh harusmenghafal hadits-hadits sahih mengetahui rawi yg waham {banyak purbasangka} illat-illat hadits dan istilah-istilah para muhaditsin. Menurut sebagian pendapat al-hafidh itu harus mempunyai kapasitas menghafal 100.000 hadits. Para muhaditsin yg mendapat gelar ini antara lain Al-Iraqi Syarafuddin ad-Dimyathi Ibnu Hajar al-Asqalani dan Ibnu Daqiqil Id.


e. al-Muhaddits
Al-Muhaddits Menurut muhaditsin-muhadditsin mutaqaddimin al-hafidh dan al-muhaddits itu searti. Tetapi menurut mutaakhkhirin al-hafidh itu lbh khusus daripada al-muhaddits. Kata At-Tajus Subhi Al-muhaddits ialah orang yg dapat mengetahui sanad-sanad illat-illat nama-nama rijal ali dan nazil -nya suatu hadits memahami kutubus sittah Musnad Ahmad Sunan al-Baihaqi Majmu Thabarani dan menghafal hadits sekurang-kurangnya100 buah. Muhaditsin yg mendapat gelar ini antara lain Atha bin Abi Ribah {seorang mufti masyarakat Mekah wafat 115 H} dan Imam Az-Zabidi {salah seorang ulama yg mengikhtisharkan kitab Bukhari-Muslim.

f. al-Musnid
Al-Musnid Yakni gelar keahlian bagi orang yg meriwayatkan sanadnya baik menguasai ilmunya maupun tidak. Al-musnid juga disebut dengan at-thalib al-mubtadi dan ar-rawi.

E.  Istilah yang berkaitan dengan terdahulu masuk islam,abadillah, Mutaqaddimin, Muta’akhirin

a. al-Sabiqun al-Awwalun
al-Sabiqun al-Awwalun adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/ memeluk Islam. Mereka adalah dari golongan kaum Muhajirin dan Anshar. Mereka semua sewaktu masuk Islam berada di kota Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi pada abad ke-7. Pada masa penyebaran Islam awal, para sahabat nabi di mana jumlahnya sangat sedikit dan golongan as-sabiqun al-awwalun yang rata-ratanya adalah orang miskin dan lemah.

al-Sabiqun al-Awwalun diantaranya:
1.      Khadija - Orang pertama yang masuk Islam
2.      Lubabah binti al-Harith - Diklaim sebagai wanita pertama yang masuk Islam setelah Khadijah
3.      Ali bin Abi Thalib - Lelaki (anak-anak) pertama yang masuk Islam (umur 10 tahun)
4.      Abu Bakar - Lelaki pertama yang masuk Islam

5.      Zaid bin Haritsah - Lelaki ketiga yang masuk Islam
6.      Bilal bin Ribah - Termasuk yang paling awal masuk Islam
7.      Abu Dzar Al-Ghiffari - Termasuk yang paling awal masuk Islam
8.      Abdullah bin Mas'ud - Lelaki keenam yang masuk Islam?
9.      Ammar bin Yasir - Lelaki keenam yang masuk Islam?
10.  Sumayyah binti Khayyat - Orang ketujuh yang masuk Islam
11.  Jafar bin Abi Talib - Termasuk yang paling awal masuk Islam
12.  Abdurrahman bin Auf - Salah seorang dari delapan orang pertama yang menerima agama Islam, dua hari setelah Abu Bakar.
13.  Utsman bin Affan - Termasuk yang paling awal masuk Islam
14.  Zubair bin Awwam bin Khuwailid - Termasuk yang paling awal masuk Islam
15.  Thalhah bin Ubaidillah - Termasuk yang paling awal masuk Islam
16.  Sa'ad bin Abi Waqqas - Salah satu orang pertama yang menerima Islam
17.  Khalid bin Sa`id - Termasuk yang paling awal masuk Islam
18.  Abu Ubaidah bin al-Jarrah - Termasuk yang paling awal masuk Islam
19.  Khabbab bin al-Aratt - Di antara 10 orang pertama yang masuk Islam
20.  Said bin Zaid - Masuk Islam sebelum Umar bin Khattab
21.  Fatimah binti al-Khattab - Masuk Islam sebelum Umar bin Khattab
22.  Abu-Hudhayfah bin Utbah - Termasuk yang paling awal masuk Islam
23.  Mus`ab bin `Umair - Termasuk yang paling awal masuk Islam
24.  Hamzah bin ‘Abd al-Muttalib - Masuk Islam pada tahun 616 M
25.  Asma binti Abu Bakar - Sekitar orang kedelapan belas yang masuk Islam
26.  Aisyah binti Abu Bakar - Orang yang kedua puluh atau keduap puluh satu yang masuk Islam
27.  Umar bin Khattab - Sekitar orang ke lima belas atau keenam belas pada tahun keempat sebelum hijriah (617 M – 618 M)
28.  Umm Salama (Hindun binti Abi Umayyah) - Termasuk yang paling awal masuk Islam
29.  Abdullah bin Abdul-Asad - Termasuk yang paling awal masuk Islam
30.  Sauda binti Zam'ah - Termasuk yang paling awal masuk Islam

b. al-Abadillah
Diantara sahabat Nabi yang diberi gelaran dengan al-abadillah, jamak dari Abdullah ada empat orang, yaitu:
1.      Abdullah bin Umar bin al-Khattab (w.73 H)
2.      Abdullah bin Abbas (w.68 H)
3.      Abdullah bin al-Zubayr (w.68 H)
4.      Abdullah bin Amr bin al-Ash (w.50 H)


c. Mutaqaddimah
Ulama mutaqaddimin adalah para ulama’ yang hidup pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriah yang telah menghimpun hadits-hadits Nabi SAW. di dalam kitab 3 mereka yang mereka dapatkan melalui kunjungan langsung ke guru-guru mereka.
Diantara ulama’ Mutaqaddimin yang telah berhasil menghimpun hadits-hadits Nabi SAW. di dalam mereka adalah :
1.      Imam Ahmad Ibn Hanbal (164 – 241H)
2.      Imam Bukhori (194 – 256 H)
3.      Imam Muslim (220 – 261 H)
4.      Imam Al-Nasa’i (215 – 303 H)
5.      mam Abu Daud (202 – 276 H)
6.      Imam Al-Tirmidzi (209 – 269 H)
7.      Imam Ibn Majjah (202 – 279 H)

d. Muta’akhirah
Ulama mutaakhirin adalah para ulama’ hadits yang hidup pada abad ke-4 Hijriah dan seterusnya.
Diantara tokoh-tokoh Muta’akhirun adalah :
1.      Imam Al-Hakim (359 – 405 H)
2.      Imam Al-Dar al-Quthni (w – 385 H)
3.      Imam Ibn Hibban (w – 354 H)
4.      Imam al-Thabrani (w – 360H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar